Senin, 04 Juli 2011

Catatan" penting from Destri Rifhani

 

50 RAYUAN AMPUH MENAKLUKAN WANITA

  jangan
gunakan semua kata rayuan di
bawah ini dalam satu hari karena
dijamin si dia bakalan muntah
kebanyakan "gombal". Mari kita
lihat kata rayuan apa saja yang
bisa membuat si dia berjingkrak-
jingkrak......... ehmmm maksud
saya melayang-layang.






1. Saat pertama kali bertemu,
dirimu selalu hadir dalam hatiku.
Waktu berjalan bersama
bayangmu, inginnya selalu dekat
denganmu.


2. Bila bunga cinta gugur
menyelubungi hatiku yang sepi
dan pudar bersama cinta. Tiada
hal yang terindah selain cinta.
Cinta yang lahir dari hati.


3. Ingin meraih kembali cintamu
menjadi kenyataan. Saat diriku
dalam siksaan cinta, dirimu
melenggang pergi tanpa pernah
memikirkanku.


4. Untuk apa berlari dalam
kelam? Sedang kabut pun tak
mau menyibak. Biarlah semua
berlalu, mimpi pun aku tak ingin.
Meski rindu ini tercipta untukmu.


5. Adakah di hatimu terbesit satu
harapan untuk berjanji
selamanya bersamaku? Andai
dirimu berada disini untuk
membuka kembali jalan cinta.
Ada rasa rindu disana yang
mengisi relung hati. Adakah
rindu di hatimu seperti yang
kurasakan?


6. Kutahu kau mencintaiku saat
kulihat binar matamu bersinar
saat menatapku, teduh dan
hangat. Kutahu kaulah tempatku
bersandar dan berlindung.


7. Aku dengar bisikan angin
sampaikan pesanmu padaku.
Aku rasakan tetesan embun
sebagai lambang kasih
sayangmu. Kulihat pelangi hati
sebagai gambaran cintamu
padaku. Kurasakan ketulusan,
kejujuran, dan kesetiaanmu
padaku. Kini aku menyadari bila
dirimu kau sangat sayang
padaku. Tapi semua terasa
menjadi tiada indah tanpa
dirimu. Kan kujaga semua yang
pernah kau berikan padaku,
cinta.


8. Kukirimkan malam ini cinta
suciku untukmu bersama
hembusan angin teduh.
Kusalurkan kasih sayangku
melalui pori-pori jiwaku untuk
bekal tidur yang kau jenjang
dalam dekapan kasih membelai
jiwamu.


9. Mengapa harus berjumpa saat
diriku telah berdua? Ingin diriku
lari dari kenyataan bersama
hasratku bersamamu. Namun
kutak kuasa melawan sumpah
yang telah terucap.


10. Cinta pandangan hati adalah
anugerah. Cinta yang tumbuh
dari hati meninggalkan rasa
sayang yang sangat mendalam.
Bila seseorang dapat merasakan
cinta yang tumbuh dari hati,
itulah yang disebut cinta sejati.


11. Ingin kututurkan kata demi
kata, tentang perasaanku
padamu.dirimu adalah cahaya
dalam hatiku? Semoga kita dapat
bersatu.

12. Lembayung tergores kelam,

menjelajah anganku pilu. Getar
kasihmu dalam badai, tinggalkan
mimpi menuju harapan. Adakah
harapan itu untukku?


13. Ketahuilah, cinta tak akan
pernah sekalipun mengetahui
tingkat kedalamannya, bila ia
belum diterkam oleh perpisahan.

14. Aku datang atas nama cinta

dan kini kau datang membawa
putih cintamu yang begitu manis
melekat dalam relung jiwaku.

15. Jika kegelapan

menyembunyikan pepohonan
dan bunga-bunga dari
penglihatan kita. Ia tidak akan
menyembunyikan cinta dalam
hati kita.


16. Andaikan saja aku berani
berkata cinta. Kini diriku merasa
lelah memendam rasa. Ingin
kuungkapkan semua, meski
tanpa akhir terindah.


17. Meski cinta tak terbalaskan,
tapi tetap akan kutunggu hingga
engkau hanya memikirkanku
seorang.

18. Cinta adalah misteri yang sulit

dimengerti. Cinta merupakan
anugerah bagi insan manusia.
Cinta adalah kebahagiaan yang
terpancar dalam diri seseorang,
meski terkadang cinta juga
meninggalkan rasa sakit. Adakah
cinta abadi? Akankah cinta selalu
bersemi?


19. Cinta berpuisi seribu makna.
Bertahun-tahun perjalanan cinta
yang tak pernah terpisahkan
oleh waktu dan jarak.


20. Berharap datangnya cinta
bagai bunga di musim lalu, dan
mengharap turunnya hujan.
Kupercaya akan janji, seperti
kupercaya terbitnya matahari
esok pagi.


21. Terlihat rona mata yang
indah, penuh gairah dan
kedewasaan. Ramah kala
menyapa, dan indah saat
bertutur. Entah harus berkata
apa, hati ini terpikat oleh
pesonanya.

22. Anganku tak berhenti

bersajak. Walau kutahu, kau tak
pernah menganggap diriku ada,
meski rasa letih mendera, aku tak
akan pernah melepaskannya lagi.
Kau hanya mimpi yang tak akan
menjadi nyata hingga segala rasa
harus padam dan berakhir. Kan
selalu kurasakan hadirmu antara
ada dan tiada.


23. Dingin angin malam
membawa khayalan kian pasti.
Kugantung impian dan asa, dan
aku berjanji tidak akan
mengecewakan dirinya.


24. Mencintaimu setulus hati,
mengarungi lautan untuk
mendapatkan cinta suci. Tak
akan pernah menduakanmu
walaupun terpisah jarak dan
perbedaan.


25. Tak semua kata dapat
terucap, lain di mulut lain di hati.
Suatu hari nanti, kau akan tahu,
rasa cinta yang tersimpan.


26. Nikmatilah cinta dengan
kasih putih, maka akan lahir cinta
sejati.


27. Mengagumimu apa adanya
dan menjadi inspirasi dalam
hidupku. Membangkitkan rasa
cintaku menjadi tak terbatas.
Kini, kuserahkan diriku apa
adanya.


28. Tak akan pernah tahu,
kemana mata hati melangkah
dan berpijak. Sosokmu hanya
banyang semu di hati. Abadilah
asa bersama mimpiku.


29. Sesaat mengenal telah
menambah arti dalam hidupku.
Kudapatkan anugerah terindah
di bulan penuh berkah. Tanpa
kata janji, hanya ungkapan cinta
dan saling pecaya. Berdua kita
jelang masa depan bersama
dalam satu cinta, abadi
selamanya.

30. Rindu akan belaianmu, kasih

sayang, dan ketegaranmu. Walau
semua itu t’lah berlalu, tapi
takkan pernah terlupakan hingga
akhir hayatku.


31. Saat bertemu, aku tak peduli.
Saat kau pergi, aku selalu
menantimu. Apakah ini namanya
cinta?

32. Kau datang disaat keegoisan

akan cinta tengah mendera.
Membawa cahaya dan
kedamaian, membuatku tidak
mudah menyerah untuk
merengkuh kisah cinta
bersamamu.


33. Dalam hati aku menanti,
kuserahkan hati sebagai tanda
ketulusan cinta.


34. Meski adakah cinta yang tulus
setelah sekian lama lelah
mencari. Kapankah perjalanan ini
kan berakhir?


35. Penderitaanku adalah
bayangan gelap bagi dirimu, saat
kesetiaan menjadi alasan untuk
mencampakanku! Aku takkan lari
dari cintamu yang selalu
memasungku.


36. Sesuatu yang terbesar dalam
hidup ialah mengampuni orang
yang menyakiti kita dan tetap
mengasihinya.


37. Jangan pernah berkata
selamat tinggal jika masih ingin
mencoba. Jangan pernah
menyerah selama merasa masih
dapat maju. Jangan pernah
berkata ya bila tidak
menyukainya.


38. Untuk apa bicara cinta, jika
hatimu tak terbuka. Untuk apa
bicara cinta, jika matamu tak
bercahaya. Untuk apa bicara
cinta, jika hanya membuatmu
menderita. Bagiku, dirimu adalah
SANG CINTA


39. Apakah arti cinta jika tidak
saling mengerti satu sama lain.
Jika keegoisan yang muncul, itu
bukanlah cinta.


40. Seseorang tak akan pernah
menyadari dalamnya rasa cinta
sampai tiba saat perpisahan.


41. Cinta bagaikan sepasang
burung yang tumbuh melalui
jiwa, rasa dan raga. Cinta dapat
dimiliki melalui perasaan dua
hati..


42. Kuingin lebih mencintaimu
sebelum saat lepaskan tubuhku.
Kuingin rasakan cintamu
seutuhnya sebelum saat
tinggalkan jiwaku. Cumbuilah
cintaku, belailah hatiku dan
peluklah erat jiwaku untuk
selamanya.


43. Cinta adalah saling memiliki.
Kasih sayang adalah saling
memberi. Cinta adalah kejujuran.
Mencintai bukan untuk saling
menghianati.


44. Apakah cinta itu? Hingga kini
masih kunanti hadirnya di relung
hatiku.


45. Cinta tak harus memiliki dan
mencintai bukanlah menguasai.
Biarlah kumencintai dengan
caraku sendiri.


46. Jangan sebut cinta abadi jika
hanya ingin merasakannya.
Hiduplah cinta dan tinggalah di
dalamnya maka cinta itu akan
kekal.


47. Laksana kumbang yang
terjebak dalam taman mawar
berduri. Leluasa menikmati
tebaran keharumannya. Namun
tak kuasa untuk memetiknya. Tak
kuasa bebas dari belenggu duri.


48. Cinta tak harus memiliki tapi
hanya bisa dirasakan. Berpisah
tak harus ada rasa benci. Hanya
cinta yang mampu mengatasinya.


49. Cinta dapat melahirkan
kebahagiaan dan kebencian.
Cinta bukanlah segalanya. Tak
perlu berlebihan
memperlakukannya. Cintailah
sang pencipta cinta.


50. Adakalahnya cinta datang
tiba-tiba. Adakalahnya cinta
datang walau hanya sesaat.
Adakalahnya cinta datang hanya
di bibir saja. Tapi cintaku untuk
selamanya, dan namamu terukir
dilubuk hatiku.
Itulah kata-kata rayuan yang saya
ambil dari berbagai sumber,dan
saya tidak bertanggung jawab
kalau nanti anda dianggap
Tukang Gombal. 


Selasa, 01 Maret 2011

Cerpen


JILBAB IDAMAN

          Kicauan burung kecil mengalum membentuk nada, gemerciknya air sungai membasahi kalbu. Satu minggu sudah aku tinggal di desa ini, desa yang penuh kemakmuran. Pagi ini, seperti biasanya ku pakai tantop pink dan jeans blue ketat. Langkah ku semakin riang saat memandang hamparan padi yang menguning. Desa yang telah kutinggalkan 9 tahun yang lalu kembali hadir di hatiku.
Rumah kecil dengan tatanan bunga mawar di depannya sudah ada di hadapanku.
Kuketuk pintu hijau itu dengan penuh parasaan. Seorang anak remaja kira* 2 tahun lebih tua dariku sudah berdiri di hadapanku, “ma’af, cari siapa yah?” sapanya lembut. “cari pipit, ada kan??”.
Cowok itu pun masuk lagi,. Anak remaja sebayaku keluar dari ruang dalam, jilbabnya rapid an kain sarung batik di pakainya. “pipit!?” aku tertawa riang sa’at cewek itu berada di hadapanku, “eh lili, pa kabar? Napa ga main – main sih!?”. “baik, sorry, di sana kan sekolah, lagi pula ke sini kan jauh”, cowok tadi keluar lagi membawa buku dan alat – alat tulis “pit, jangan lupa, ntar siang bawa bekal ke sawah, nanti di sana abah nungguin!”.”iya kang”
Suara cowok itu penuh sopan – santun, tapi di matanya semenjak tadi melihatku sinis dan sangat benci. Aku pernah bertemu dia 3 hari yang lalu, dia pulang dari mushollah.
          Sore pun dating menjelang, siang tadi aku ikut jalan – jalan ke sawah sama pipit.
“aku pulang dulu yah!” izinku untuk pulang. Tadi siang pipit ngasih tau kalau cowok itu adalah Ari, Ari yang ku kenal dulu. Tapi, ko” Ari marah banget sama aku, mungkin benar kata pipit, pakaian dan sifatku berubah satu dua hari aku masih belum bias pakaikan jilbab, aku masih sering pakai tanktop dan jeans ketat.
          Sore ini, langit cerah di sana, sanyup – sanyup angin sepoi menyapa rambutku, minyak wangiku menusuk hidung, kaos dan sweter biru tua membalut badanku, rok mini ku pakai sore ini. Di pematang sawah, aku mengajak Ari janjian tapi, apa yang ku pikirkan kejadian juga, dia jutek sma aku bahkan tampak ngejauh. Di bawah pohon mangga dia berdiri, sedangkan aku duduk di kursi panjang dekat sungai kecil. “kalau mau ngomong, ngomng aja!”.”ngga’ ko Ri, aku Cuman pengen cari angin doing”.”yaudah, aku pulang dulu” pamitnya. “Ri!”. Kata – kataku tak kulanjutkan karena Ari sudah berjalan jauh.
          Kulangkahkan kakiku sangat lambat. Pipit dating menemaniku pulang. “duhh… yang habis kencan, gimana kencanyya??”.”kencan apa’an? Dia malah marah sama aku”. ”kamunya juga… pakai rok mini gitu, kang Ari mah paling pantang sama awewe kayak kamu”. “ iya juga yah…”
          Berkat dorongan hatiku dan bantuan pipit aku jadi terbiasa memakai pakaian muslimah dan jilbab, tapi kalo jilbab masih suka terbang. Panas!.
          Liburan tinggal 2hari lagi, tapi aku belum berhasil ngobrol sama Ari. Sifatnya yang enggan padaku membuat aku pun takut tuk menemuinya lagi. 2hari itu serasa cepat berjalan, mala mini adalah malam terakhir aku di desa. Aku belum memikirkan bagaimana nanti di kota. Tapi hatiku berkeyakinan jilbab ini nggak akan aku lepas.
          Sejuknya angin malam memanggilku mengajak berjalan – jalan. Hamparan sawah jadi tujuanku, jaraknya Cuma 10 meteran dari rumahku. “Assalamu’alaikum..” suara se orang cowok menyapaku dari belakang. Buru – buru ku balikkan badan menghadap dia. “Ri?”. “ngapain?? Malem – malem gini ko’ jalan jalan sendirian? Apa gak takut??” cowok itu mengajakku bercanda. “ngga’, habis dari mana?”. “dari mushollah, ngajar anak – anak ngeji, kalau kamu ngapain di sini?” “nglepas kangen, besokkan aku mau pulang ke kota”, “kenapa ngga’ di sini aja, di sini kan lebih asyik”, “makasih Ri, lagian tumben kamu mau ngobrol sama aku?” ngga’ apa – apa”. “katanya waktu aku ke kota kamu mondok yah?” aku berjalan mendekati Ari, “iya, buat ngilangin sedih dan itu sudah cita – cita aku”. “Sekarang kamu udah sukses yach!? Oh yah waktu aku baru pindah ke kota hampir dua harian aku nagis mulu, aku kangen sama kamu dan pipit, waktu ke sini aku nggak ngenalin kamu, kukira kamu orang lain”, “aku masih inget sama kamu, tapi yang kemaren dating itu bukan lili yang ku kenal dulu, entah itu siapa?”. “ma’afin aku”. “tapi aku seneng akhirnya lili yang dulu balik lagi dan sekarang ada di sampingku”. “Aku masih nyimpen foto kita dulu loh…” ku perlihatkan foto itu, Nampak dua anak kecil bergandengan tangan dan yang satu lagi tiga anak kecil yang saling berangkulan. “aku juga masih simpan, “tadi foto siapa? Itu cowok kamu yah?”. Hah! Ternyata fotonya Rangga keliatan. “ehm…...” mulutku terkunci seribu bahasa. “Selama ini aku nungguin kamu, ternyata kamu udah punya cowok lain, mana janji setia kamu dulu?? Mana!?” Ari membentakku, “ma’afin aku….. aku sama dia udah putus, kamu jangan salah sangka dulu”, Tanpa sepengetahuanku mata ari berkaca – kaca, Sa’at ari menatapku ada pancaran cinta yang tulus dari matanya. Tanpa aku sadari, butir – butir air mata mengalir di pipiku. Ari mengusap dengan jemarinya yang lembut, sekilas di fikiranku masa – masa indah dudlu terulang sa’at aku jatuh nauik sepeda, Ari pun mengusap air mataku.
          “Pulang yuk! Dah malem, ntar di cari’in orang di rumah”. Ajaknya, “yuk, tapi nanti anterin ke stasiun yah!” Ari menganggukkan kepalanya. Aku dan Ari pun pulang. Ari mengantarku pulang. Aku bawakan buku dan sajadah Ari. Sampai di depan rumah ku, aku menyerahkannya ke ari.
“aku pulang dulu, makasih yah udah anterin, jangan lupa nanti pagi”
Senyuman manisnya membuatku enggan berpisah dengannya.

BERSAMBUNG….